Faktor Yang Mempengaruhi Akhlaq Santri didalam Pondok Pesantren.
Assalamu'alaikum Wr Wb
Hai semua, udah pada nungguin ga sih aku bahas materi ini? hehe
Aku sih sebenarnya yang ga sabar untuk share ke kalian semua, simak yaah...
Sesuai janjiku, ingin berbagi pengetahuan yang ku dapati pula dari banyak sumber yang mumpuni ilmu nya, juga pengalamannya dalam menangani anak-anak didik.
kalian pernah dengar ga kalau Pondok Pesantren itu tempat anak-anak nakal ?
aku sih pernah ya, apalagi tinggal di kota yang mayoritas orangnya ga faham dengan sebuah Pondok Pesantren.
oleh karena itu, aku mau bahas nih kenapa sih sebagian orang berpendapat seperti itu, apa saja sih faktor yang mempengaruhi santri/ anak didalam Pondok Pesantren.
Sebagai Orang Tua, memiliki anak adalah Anugerah yang besar dari Alloh SWT, seperti terasa sempurna ketika seorang wanita bisa melahirkan seorang putra atau putri dari rahimnya. Keadaan ini bisa disebut nikmat Alloh SWT yang diberikan kepada manusia/hambaNya, pun terkadang ada yang sudah lama menikah belum juga di karuniai keturunan, maka ini sebuah ujian yang harus dilewati dengan kesabaran dan penuh rasa husnudzon kepada Alloh SWT.
Faktor yang mempengaruhi Santri didalam Pondok Pesantren bisa terbagi menjadi 2, yakni Faktor Intern dan Ekstern.
Faktor Intern ialah dari dalam keluarga
Faktor Ekstern ialah semua hal diluar lingkup keluarga
Faktor Pertama, Tahukah kamu bahwa Pendidikan Pertama seorang anak diberikan oleh siapa? yaa... Orang Tua adalah Penddidik Pertama, dan ajarannya merupakan Pendidikan Pertama pula yang didapat anak sedari dalam kandungan.
maka itu, sebagai Orang Tua penting sekali memahami cara mendidik anak yang baik, selain memahami cara mendidik, tentu sebagai Orang Tua dituntut faham ilmu-ilmu dasar Adabbiyah dan Ilmu-ilmu dasar Ibadah Amaliyah.
yaa... Orang Tua sebagai Madrasah Pertama anak dirumah harus banyak memahami ilmu dasar Adabbiyah serta Ibadah Amaliyah, agar kelak ketika sudah memasuki usia sekolah, anak sudah mulai memahami cara bersikap yang baik serta mampu menjadi teladan bagi sesamanya untuk rajin beribadah dan menjadikan Ibadah sebagai kebutuhannya.
Faktor Kedua, ialah Pendidikan kedua seorang anak yang terletak pada lingkungannya, dengan siapa dia bermain,bergaul, dan berinteraksi, ini hal-hal yang mempengaruhi sekali terhadap tumbuh kembang anak, dan itu semua bila terdampak hal-hal buruk, maka peran orang tua sebagai alat filter diperlukan, agar si anak mampu membedakan mana yang baik dan tidak pada akhirnya.
Nah, kedua faktor ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak didalam Pondok Pesantren atau lembaga Pendidikan lainnya. Mengapa begitu ?
karena Pondok Pesantren atau lembaga Pendidikan lainnya termasuk Faktor kedua yang berada di urutan kedua pula setelah Orang Tua dan lingkungan rumah nya.
Jadi gini simple nya.
Faktor pertama, Keluarga/Orang Tua, tempatnya di rumah
Faktor kedua, diluar keluarga, tempatnya yang pertama adalah Lingkungan sekitar/tempat main anak, dan tempat kedua adalah lembaga Pendidikan nya.
Maka itu sangat fatal bila ada Orang Tua yang menyalahkan guru, menyalahkan lembaga pendidikan bila anaknya tidak sesuai keinginan pihak Orang Tua. Karena sebagai Guru hanya meneruskan tanggung jawab sebagai Pendidik, bukan pembentuk utama sikap dan sifat anak. Setuju?....
Mari kita bahas Faktor pertama sebagai Orang Tua, yang seharusnya dilakukan sejak sebelum menikah adalah mencari informasi atau belajar cara menjadi Orang Tua.
1. Apa saja yang harus dilakukan ketika sudah memiliki anak
2. Apa saja yang harus diajarkan kepada anak sedari dalam kandungan-bayi-balita-anak kecil-beranjak Remaja-beranjak Dewasa- hingga akan menikah.
Nah, jika sudah mencari tahu informasi tersebut, berikutnya adalah mencari Tahu tentang:
1. Tahu apa saja ilmu yang harus diberikan sesuai dengan gender, karena cara mendidik anak wanita dan laki-laki itu berbeda, serta ilmu yang diberikan ada perbedaannya pula.
2. Tahu solusi apa yang diberikan untuk setiap masalah anak sesuai gender nya, tentu mengatasi masalah anak tidak bisa disamakan semua, harus disesuaikan dengan gender dan masalah yang dihadapi.
3. Tahu tentang bakat minat anak, dan mengarahkannya dengan baik, ini sangat diperlukan.
Namun, percayalah bahwa belum tentu Orang Tua benar-benar memahami atau mengenal anaknya luar dalam, karena biasanya watak asli, dan kebiasaan anak hanya terlihat pada saat tidak bersama Orang Tua nya.
Karena itu, sering terjadi kasus anak di sekolah, atau kasus anak bersama temannya sendiri, namun Orang Tua tidak percaya bahwa anaknya melakukan perilaku menyimpang, yang berujung menyalahkan Guru, menyalahkan Pondok Pesantren atau lembaga Pendidikan atau menyalahkan anak Orang lain.
kejadian seperti ini bisa dikatakan bahwa Anak hanya ingin terlihat baik dan sempurna didepan Orang Tuanya, sedang ia tidak bisa menampakkan keburukan sikap atau sifatnya yang akan membuat Orang Tua merasa sedih.
ini bentuk perasaan yang wajar hadir didalam benak anak terhadap Orang Tua nya, namun menjadi tidak wajar bagi Orang Tua bila Orang Tua tidak mau memahami atau membantu menasehati anak agar lebih baik dalam bersikap dan melakukan tindakan diluar pantauan Orang Tua.
Inilah mengapa penting sekali Orang Tua sebagai Madrasah Pertama anak, memahami apa yang harus diberikan kepada anak, agar kelak saat memasuki usia sekolah mereka sudah tahu bagaimana bersikap dan mulai membedakan langsung mana yang baik dan tidak secara alami.
Mulai Berkurang pula Orang Tua yang menyalahkan Guru, menyalahkan Pondok Pesantren atas sikap dan sifat anak yang tidak bisa diterima oleh Orang Tua nya sendiri
Btw, Pembahasan ini agak panjang ya guys... mengingat ini hal penting...
oke lanjut...
Perbedaan cara mendidik dan Pendidikan yang diberikan Orang Tua dirumah menjadikan anak-anak beragam sikap dan sifat tentunya, nah ini menjadikan Pondok Pesantren yang hanya menjadi Lembaga Pendidikan pembentuk anak di urutan ketiga setelah satu Orang Tua, dua Lingkungan, tiga Pondok Pesantren/lembaga Pendidikan, bukan penentu keberhasilan anak dalam banyak hal, melainkan Pondok Pesantren hanya sebagai lembaga yang membantu Orang Tua dalam menjadikan anak-anaknya berakhlaqul karimah serta memahami banyak ilmu.
disamping itu, banyak nya santri dari latar belakang yang berbeda-beda, terkadang menjadi penyebab berubahnya sikap dan sifat anak didalam Pondok Pesantren.
Jadi, bagi Orang Tua yang anaknya bermasalah dengan Akhlaq, harusnya perbaiki dulu sikap pribadi terhadap anak sendiri, bukan malah memasukkannya ke dalam Pondok Pesantren dengan tujuan agar anaknya berubah...
Karena jika Orang Tua sebagai Madrasah pertama tidak bisa menjadikan anak beradab, tentu Pondok Pesantren sebagai pihak ketiga, belum tentu bisa juga, terlebih yang diurus bukan satu anak, melainkan ratusan bahkan ribuan anak.
namun, tak jarang anak yang mulai berubah lebih baik ketika banyak menghafal didalam Pondok dan ketika mendapatkan teman-teman atau circle pertemanan yang baik-baik. Dan hal ini tidak bisa menjadi jaminan di semua Pondok Pesantren atau lembaga pendidikan lainnya.
Pada intinya adalah, Pondok Pesantren hanya melanjutkan didikan kepada anak-anak, berusaha menjadikannya lebih baik dalam banyak hal.
maka sebagai Orang tua, sudah seharusnya percayakan anak kepada Pengasuh Pondok Pesantren, membantu lewat do'a dan bekerja sama mendidik anak menjadi pribadi yang lebih baik dalam banyak hal.
Itulah Faktor-faktor yang mempengaruhi Santri didalam Pondok Pesantren,
Komentar
Posting Komentar